Ananda Omesh Tingkatkan Kesadaran Parenting Lewat Surat Wasiat

Jakarta — Presenter dan content creator ternama, Ananda Omesh (39 tahun), menarik perhatian publik saat berbagi pengalaman pribadi yang cukup dalam. Dalam sebuah wawancara di studio televisi, Omesh mengungkap bahwa saat menunaikan ibadah haji, ia menyiapkan sebuah surat wasiat khusus untuk anak-anak dan keluarganya. Tindakan ini ia anggap sebagai bagian dari persiapan mental dan spiritual menghadapi “jika-jika”, termasuk saat ia harus pergi jauh atau dalam kondisi tak terduga. detikhot

Apa yang Diungkap Omesh

– Omesh mengaku terinspirasi dari perjalanan haji ibundanya sebelumnya, yang menghadapi kondisi fisik dan cuaca ekstrem hingga “menelan banyak korban”. Karena itu, Omesh menyatakan:

“Salah satu persiapan paling baik adalah persiapan menuju (kematian).”
– Ia menulis detail yang cukup rinci dalam surat wasiat tersebut: PIN, password, tabungan, kendaraan, lokasi surat penting, hingga rencana pendidikan untuk anak pertama, kedua dan ketiga.
– Menariknya, ia menyebut bahwa sang istri, Dian Ayu Lestari, sama sekali tak mengetahui inisiatif ini. “Aku nggak tahu, baru tahu setelah pulang,” ujar Dian. Haibunda
– Sejak itu, Omesh menjadikan pengecekan surat wasiat dan pemberitahuan kepada orang kepercayaannya sebagai rutinitas, sebelum melakukan perjalanan jauh atau aktivitas dengan risiko tinggi. detikhot

Mengapa Ini Menjadi Pembelajaran

Kasus Omesh memberikan tiga poin penting untuk kita simak—khususnya bagi orang tua, figur publik, maupun masyarakat umum:

  1. Kesiapan finansial & teknis keluarga
    Surat wasiat yang mencakup tabungan dan rencana pendidikan anak menunjukkan bahwa siap finansial bukan cuma tentang memiliki aset, tetapi juga komunikasi dan pengalihan tanggung-jawab bila ada perubahan mendadak.

  2. Kesadaran akan nilai kehidupan
    Omesh mengaitkan aksinya dengan refleksi bahwa perjalanan seperti haji sering menghadirkan kesadaran akan kefanaan dan pentingnya meninggalkan bekal yang berarti—bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi bagi keluarga.

  3. Parenting di era digital dan figur publik
    Ketika seseorang dengan publik figur seperti Omesh melakukan langkah ini terbuka, ia menciptakan model teladan bagi banyak orang: bahwa figur publik pun menjalani kehidupan yang penuh persiapan dan tanggung jawab, tidak hanya sorotan glamor.

Dampak & Respons Publik

– Unggahan dan wawancara Omesh menarik perhatian netizen yang banyak memuji sikapnya sebagai contoh orang tua yang matang.
– Namun, beberapa pihak juga menyoroti bahwa tindakan semacam ini, meski positif, bisa membuat tekanan tersendiri bagi figur publik—diharapkan “sempurna” dalam semua aspek.
– Dari sisi bisnis dan brand partnership, momen ini bisa memperkuat citra Omesh sebagai figur yang bertanggung jawab dan relatable—yang tak hanya hiburan namun juga inspirasi.

Kesimpulan

Cerita Omesh tentang menulis surat wasiat di saat ibadah haji adalah pengingat penting bahwa meskipun kita hidup di zaman digital dan figur publik, tanggung jawab terhadap keluarga tetap sebuah keharusan. Persiapan bukan cuma soal aset, tapi komunikasi, nilai, dan kesiapsiagaan emosional.
Bagi orang tua dan keluarga muda, ini menjadi inspirasi untuk mulai berbicara terbuka tentang rencana hidup, apa-jika dan pengalihan tanggung jawab—agar kelangsungan keluarga tetap terjaga.